Minggu, 03 November 2019

Tahapan Pertumbuhan dan Perkembangan hewan

Mantan KA UPTD
Tahapan Pertumbuhan dan Perkembangan hewan | Pertumbuhan dan perkembangan memiliki tahapan yang ada dalam pertumbuhan dan perkembangan hewan, tahapan itu memiliki berbagai tahapan, seperti apakah tahapan itu ??.. pertumbuhan dan perkembangan merupakan suatu proses yang tidak terjadi dan langsung terjadi pada hewan, manusia dan tumbuhan. hewan memiliki pertumbuhan dan perkembangan yang tahapannya berbeda dengan tumbuhan tapi memiliki kesamaan antara manusia tetapi tahapan yang lebih sempurna adalah manusia,  tahapan-tahapan pertumbuhan dan berkembangan hewan dapat kita pelajari dan dapat kita ketahui seteleha milihat artikel dibawah ini agar kita dapat membedakan tahapan hewan, dan tahapan tumbuhan berikut tahapan pertumbuhan dan perkembangan pada hewan

Tahapan Pertumbuhan dan Perkembangan hewan
A. Tahapan Perkembangan Hewan
Perkembangan hewan dimulai dan zigot. Zigot merupakan hasiil fertilisasi pembuahan) sel telur oleh sppia. Zigot akan berkembang menjadi embrio. Tahapan perkembangan secara umum memiliki urutan: pembelahan (cleavage), gastrulasi, dan pembentukan organ (organogenesis).

1. Pembelahan
Zigot merupakan satu sel yang berasal dan sel kelamin jantan dan sel kelamin betina. Zigot mengalami pembelahan mitosis dan satu sel menjadi dua sel, empat sel, delapan sel, enam belas sel, dan  seterusnya
Pembelahan terus berlanjut sampai berbentuk seperti bola padat yang disebut morula Selanjutnya bagian tengah dari morula membentuk lubang berisi cairan, dan hibang itu disebut blastosoel. Bentukan seperti ini disebut blastula (embrio).

2. Gastrutasi
Sel-sel di satu kutub membelah lebih cepat daripada sel-sel di kutub lainnya. sehingga terbentuk lekukan ke dalam seperti sebuah bola yang ditekan di satu sisinya. Akhirnya blastula berbentuk seperti mangkuk yang memiliki dua lapisan, yaitu lapisan luar (ektoderm) dan lapisan dalam (endoderm). Bentuk semacam ini disebut gastrula. Selama proses gastrulasi terjadi pembelahan sel-sel, dan terbentuk lapisan baru yang terletak di antara lapisan ektoderm dan endoderm; lapisan tersebut adalah mesoderm. Dengan demikian pada tahapan gastrulasi terbentuk tiga lapisan yaitu ektoderm, mesoderm, dan endoderm.

3. Pembentukan Organ
Setelah gastrulasi selesai, selanjutnya lapisan ektoderm, mesoderm, dan endoderm berkembang menjadi jaringan khusus yang kemudian membentuk berbagai organ.

            Ektoderm berkembang menjadi notokorda, dan ektoderm bagian dorsal membentuk bumbung neural. Bumbung neural ini berkembang menjadi saraf, otak, dan sumsum tulang belakang. Bagian tubuh lain yang merupakan perkembangan dan ektoderm adalah kulit luar, bola mata, lensa mata, hidung, telinga, rambut, kuku, sistem saraf, dan medula kelenjar adrenal (kelenjar yang terletak di atas ginjal).

Mesoderm berkembang membentuk dua lapisan, yaitu lapisan yang bersisian dengan lapisan ektoderm dan lapisan yang bersisian dengan lapisan endoderm. Di antara kedua lapisan tersebut terdapat rongga. Rongga ini akan berkembang menjadi rongga tubuh atau selom. Mesoderm lebih lanjut akan berkembang menjadi lapisan kulit dalam, otot, tulang, pembuluh darah, ginjal, ureter testis, ovarium, oviduk, uterus, dan sistem limfa.

Endoderm membentuk usus primitif. Usus primitif  berdiferensiasi menjadi faring esofagus, lambung, usus, hati pankreas Lapisan endoderm juga berkembang Sebutkan masing-masing dua menjadi organ trakea dan paru. Tiap hewan memiliki pola perkembangan yang berbeda-beda misalnya pada hewanberpori embrionya memilki dua lapisan saja, yaitu ectoderm dan endoderm ;  disebut organisme diplobastik. Serangga echimodermata dan chordate, embrionya memiliki tiga lapisan ; disebut organisme diplobastik
B. Metamorfosis
Ada hewan yang mengalami beberapa tahap perubahan bentuk selama pertumbuhan dan perkembangannya menjadi organisme dewasa. Perubahan bentuk seperti ini disebut metamorfosis.

1. Metamorfosis pada Serangga
Tahapan Pertumbuhan dan Perkembangan hewan  Tahapan Pertumbuhan dan Perkembangan hewan Tahapan pertumbuhan dan perkembangan serangga dan telur menjadi dewasa ada dua tipe, yaitu metamorfosis sernpurna dan metamorfosis tidak sempurna. Pada belalang, jangkrik, kecoa, dan laron, telur berkembang menjadi nimfa, nimfa  berkembang menjadi imago atau dewasa. Nimfa memiliki bentuk yang mirip dengan dewasanya tetapi tidak memiliki organ yang lengkap. Misalnya nimfa belalang tidak

memiliki sayap, sayap berkembang setelah memasuki fase imago. Perkembangan tersebut termasuk metamorfosis tidak sempurna. Tahap metamorfosis sempurna bermula dan perkembangan telur menjadi larva. .Larva memiliki bentuk yang sangat berbeda dibanding dewasa, misalnya larva kupu-kupu adalah ulat. Larva dapat bergerak aktif. Larva tumbuh menjadi besar, dan perubahan ke ukuran yang lebih besar selalu didahului dengan pergantian kulit (ekdisis atau moulting). Setelah larva mencapai ukuran tertentu, ia akan masuk periode tidak aktif (dorman) yang disebut tahap pupa.

Dan luar pupa tampak tidak aktif, tetapi kegiatan metabolismenya masih tetap berlangsung. Selama tahap pupa, terjadi proses diferensiasi sel dan pembentukan organ baru misalnya sayap, bulu, antena. Setelah semua organ dewasa terbentuk, pupa mengalami pergantian kulit, dan muncullah individu dewasa (imago). Contohnya pada kupu-kupu, koleoptera, lalat, dan nyamuk.


2. Metamorfosis pada Katak
Tahapan Pertumbuhan dan Perkembangan hewan  Tahapan Pertumbuhan dan Perkembangan hewan Metamorfosi katak berbeda dengan serangga, karena katak tidak mengalami pergantian kulit. Zigot mula-mula berkembang menjadi berudu (kecebong). Berudu tidak memiliki kaki tetapi memiliki ekor dan sirip. Selanjutnya tumbuhlah kaki belakangnya. Pergantian organ pada metamorfosis katak disesuaikan dengan perubahan habitat dan air ke darat. Insang berubah bentuk dan fungsi menjadi paru-paru, berudu yang mula-mula tidak berkaki tumbuh menjadi katak yang berkaki, dan ekor menghilang. Proses penghilangan ekor melalui autofagositosis, artinyalisosorn di dalam sel-sel ekor memakan selnya sendiri. Hormon tiroksin berperan dalam metamorfosis katak. Apabila fungsi kelenjar tiroid pada berudu dihambat, misalnya dengan cara memotongnya, metamorfosis gagal berlangsung sehingga berudu tetap menjadi berudu. Sebaliknya, jika berudu diberi tabahan tiroksin akan mempercepat proses metamorphosis dan menghasilkan ktak ukuran kecil


Sekian penjelasan tentang Tahapan Pertumbuhan dan Perkembangan hewan , semoga bermanfaat