Rabu, 29 April 2020

Kepanjangan DHCP: Singkatan Dari?

Mantan KA UPTD
Kepanjangan DHCP adalah Dynamic Host Configuration Protocol, yaitu protokol dalam sebuah jaringan yang berfungsi untuk memberikan IP secara otomatis kepada perangkat yang terhubung.

DHCP


Kepanjangan DHCP adalah Dynamic Host Configuration Protocol Kepanjangan DHCP: Singkatan Dari?

DHCP dipakai untuk mengelola alamat IP dan konfigurasi lainnya (seperti gateway dan subnet mask) yang akan diberikan kepada perangkat klien secara terpusat. Dynamic Host Configuration Protocol adalah standar dari Internet Engineering Task Force (IETF) yang didesain untuk menyederhanakan kompleksitas dan meringankan beban administrasi dalam menangani konfigurasi TCP/IP di perangkat klien.

Konfigurasi alamat IP akan disederhanakan oleh DHCP dengan cara memberikan konfigurasi tersebut secara otomatis kepada perangkat klien yang ada dalam suatu jaringan. DHCP dilengkap dengan server yang bertugas untuk mengalokasikan alamat IP dan konfigurasinya kepada semua perangkat yang menjadi klien DHCP.

Baca Juga:
DHCP dilengkapi juga dengan relay agent yang bertugas untuk meneruskan paket DHCP ke server DHCP jika klien DHCP dan Server DHCP tidak berada dalam subnet yang sama.

Pengertian DHCP 

DHCP (Dynamic Configuration Protocol) adalah suatu layanan yang secara otomatis memberikan nomor IP (Internet Protocol) kepada perangkat yang memintanya. Komputer server memberikan nomor IP kepada yang memintanya disebut DHCP Server, sedangkan perangkat yang meminta nomor IP disebut DHCP Client. Jadi, berkat DHCP administrator tidak perlu lagi harus memberikan nomor IP secara manual pada saat konfigurasi TCP/IP (Transfer Control Protocol)/Internet Protocol, tetapi cukup dengan memberikan referensi kepada DHCP Server.

Dengan kata lain, saat kita menggunakan DHCP berarti IP Address secara lengkap akan diberikan kepada klien secara otomatis, pemberian IP secara otomatis ini sering juga disebut dengan IP Dinamis. Jadi dengan DHCP IP yang didapatkan oleh perangkat adalah IP Dinamic, sedangkan apabila IP diberikan secara manual disebut IP Statis.

Cara Kerja DHCP

Pada saat DHCP klien dihidupkan, perangkat klien tersebut melakukan permintaan ke DHCP Server untuk mendapatkan IP Address. DHCP menjawab dengan memberikan nomor IP yang ada di database DHCP Server. DHCP Server setelah memberikan nomor IP, server meminjamkan (lease) nomor IP yang ada ke DHCP klien dan mencoret nomor IP tersebut dari daftar pool. Nomor IP diberikan bersama dengan subnet mask dan default gateway. Jika tidak ada lagi nomor IP yang dapat diberikan, maka klien tidak dapat menginisialisasi TCP/IP, dengan sendirinya tidak dapat tersambung pada jaringan tersebut.

Setelah periode waktu tertentu, maka pemakaian DHCP klien tersebut dinyatakan selesai dan klien tidak memperbaharui permintaan kembali, maka nomor IP tersebut dikembalikan kepada DHCP Server, dan server dapat memberikan nomor IP tersebut kepada klien yang membutuhkan. Lama periode dapat ditentukan dalam menit, jam, bulan atau selamanya.

Jangka waktu disebut lease period. Mungkin kalau perangkat yang terkoneksi ke dalam jaringan hanya 5 sampai 10 komputer dengan IP manual pun tidak masalah, dan tidak akan terasa berat. Tetapi ketika komputer yang terhubung ke dalam jaringan sudah ratusan atau bahkan ribuan, maka DHCP sangat dibutuhkan untuk mengurangi kompleksitas konfigurasi IP pada komputer.

Bayangkan saja kalau Anda sebagai administrator jaringan dengan 1.000 (seribu) unit komputer klien termasuk gadget seperti smartphone, laptop dan tentu saja jaringan AdHoc bagi para tamu yang datang ke kantor Anda. Kalau Anda harus mengisi semua komputer termauk Gadget secara manual satu persatu bisa berabe dan membosankan. Belum lagi kalau ada perubahan konfigurasi misalnya perubahan IP pada DNS Server atau WINS Server, atau perubahan Gateway, maka jika dilakukan secara manual Anda harus mengubahnya satu persatu.

Bahkan kadang-kadang jika dilakukan secara manual bisa saja tidak berjalan sesuai dengan rencana atau bisa saja satu IP digunakan oleh dua atau tiga klien, maka jelas akan terjadi IP konflik, dan untuk mengeceknya juga harus dilakukan secara manual. Sangat merepotkan.

Manfaat dan Kekurangan DHCP

Apa saja manfaat dan kekurangan menggunakan DHCP Server? Berikut ini penjelasannya:

Manfaat DHCP

  1. Memudahkan dalam transfer data kepada PC klien lain atau PC server. DHCP menyediakan alamat-alamat IP secara dinamis dan konfigurasi lain.
  2. DHCP memungkinkan suatu klien menggunakan alamat IP yang tidak bisa dipakai oleh klien yang lain. 
  3. DHCP memungkinkan suatu klien menggunakan satu alamat IP untuk jangka waktu tertentu dari server. 
  4. Menghemat tenaga dan waktu dalam pemberian IP. 
  5. Mencegah terjadinya IP konflik

Kekurangan DHCP

Sedangkan kekurangan dari DHCP yaitu semua pemberian IP bergantung pada DHCP Server, jika server DHCP bermasalah, maka semua komputer tidak akan mendapatkan IP dari Server dan bisa saja jaringan komputer tidak terhubung atau tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Oleh karena itu DHCP Server harus dijaga dengan baik supaya sistem komputasi di kantor Anda tidak terganggu.

Demikianlah penjelasan tentang Kepanjangan DHCP: Singkatan Dari?. Bagikan informasi ini agar orang lain juga bisa membacanya. Terima kasih, semoga bermanfaat.

Referensi:
  • Tutang, MM. 2014. Microsoft Windows Server 2012 R2. Datakom Lintas Buana: Jakarta.