Partikel penegas, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya dalam artikel Partikel Penegas -lah, -kah, tah, pun | Penjelasan dan Contohnya, adalah partikel yang digunakan dalam kalimat yang melekat pada salah satu katanya, dengan fungsi menegaskan maksud.
Nah, dalam artikel yang dikutip di atas ada contoh kalimat yang menggunakan partikel -kah yang seolah sama tapi berbeda yang ditegaskan.
Berikut ini kalimatnya:
Dari kalimat-kalimat di atas, dapat kita ketahui bahwa yang dilekati partikel -kah adalah kata yang berbeda, padahal kalimatnya serupa.
Dalam rangkaian pertama, kalimat yang kedua, partikel -kah melekat pada kata datang sementara pada kalimat ketiga melekat pada kata akan.
Jadi, pada kalimat kedua yang ditegaskan itu tentang datangnya, bisa datang, bisa tidak. Sementara karena dilekatkan pada kata 'akan', yang menjadi pertanyaan bisa akan, bisa sudah datang.
Nah, dalam artikel yang dikutip di atas ada contoh kalimat yang menggunakan partikel -kah yang seolah sama tapi berbeda yang ditegaskan.
Berikut ini kalimatnya:
- Akan datang dia nanti malam?
- Akan datangkah dia nanti malam?
- Akankah dia datang nanti malam?
Dalam rangkaian pertama, kalimat yang kedua, partikel -kah melekat pada kata datang sementara pada kalimat ketiga melekat pada kata akan.
Jadi, pada kalimat kedua yang ditegaskan itu tentang datangnya, bisa datang, bisa tidak. Sementara karena dilekatkan pada kata 'akan', yang menjadi pertanyaan bisa akan, bisa sudah datang.
- Harus aku yang mulai duluan?
- Haruskah aku yang mulai duluan?
- Harus akukah yang mulai duluan?
Pada rangkaian kalimat di atas, pertikel -kah ada yang melekat pada kata harus sementara pada kalimat yang lain melekat pada kata aku. Dari sini dapat diartikan bahwa yang melekat pada kata harus mengandung arti pertanyaan keraguan dan upaya untuk menawar.
mengapa harus? masak tidak boleh tidak?
Sementara pada partikel yang melekat dengan kata akukah mengandung makna mengapa aku? mengapa bukan yang lain?
Jadi, jika di-jlentreh-kan, kalimat : Haruskah aku yang mulai duluan? bisa dijelaskan lebih lanjut bahwa haruskah? masak tidak boleh kalau tidak harus.
Sementara pada kalimat harus akukah yang mulai duluan? bisa dijelaskan lebih lanjut bahwa mengapa harus aku, mengapa tidak kamu saja yang mulai duluan?
Sama dengan penjelasan tentang peletakan partikel penegas -kah pada kata tertentu, jelas kata tersbutlah yang lebih ditekankan dan diharapkan.
Misalnya dalam kalimat di atas, partikel -kah yang dilekatkan pada kata tidak mengindikasikan bahwa yang menjadi penekanan adalah tidak mengurus masalah. Sementara pada kalimat dengan partikel penegas yang melekata pada kata dapat menjadi dapatkah, pada dasarnya menekankan pada mampunya (dapatnya) 'dia' untuk mengurus sebuah masalah.
Kalau cuma menulis tentu mudah, yang sulit adalah merangkai kalimat yang tepat. Mana yang perlu diberi partikel, mana yang tidak. Dengan demikian, penegasan yang diberikan benar-benar mengena.
mengapa harus? masak tidak boleh tidak?
Sementara pada partikel yang melekat dengan kata akukah mengandung makna mengapa aku? mengapa bukan yang lain?
Jadi, jika di-jlentreh-kan, kalimat : Haruskah aku yang mulai duluan? bisa dijelaskan lebih lanjut bahwa haruskah? masak tidak boleh kalau tidak harus.
Sementara pada kalimat harus akukah yang mulai duluan? bisa dijelaskan lebih lanjut bahwa mengapa harus aku, mengapa tidak kamu saja yang mulai duluan?
- Tidak dapat dia mengurus masalah sekecil itu?
- Tidakkah dapat dia mengurus masalah sekecil itu?
- Tidak dapatkah dia mengurus masalah sekecil itu?
Sama dengan penjelasan tentang peletakan partikel penegas -kah pada kata tertentu, jelas kata tersbutlah yang lebih ditekankan dan diharapkan.
Misalnya dalam kalimat di atas, partikel -kah yang dilekatkan pada kata tidak mengindikasikan bahwa yang menjadi penekanan adalah tidak mengurus masalah. Sementara pada kalimat dengan partikel penegas yang melekata pada kata dapat menjadi dapatkah, pada dasarnya menekankan pada mampunya (dapatnya) 'dia' untuk mengurus sebuah masalah.
Kalau cuma menulis tentu mudah, yang sulit adalah merangkai kalimat yang tepat. Mana yang perlu diberi partikel, mana yang tidak. Dengan demikian, penegasan yang diberikan benar-benar mengena.